Kasih Sayang Indonesia – Masjid Al Jawwal di Dusun Waolo yang berada di pelosok Gorontalo kondisinya sungguh mengkhawatirkan, Masjid ini didirikan pada tahun 2016. Masjid satu-satunya yang ada didusun ini sudah 4 tahun lamanya terbangkalai. Sementara untuk pergi ke mesjid lainnya lokasinya mencapai 7 km jauhnya. Warga pun belum bisa beribadah secara maksimal di masjid tersebut karena pembangunananya belum rampung.
Waola ialah salah satu dusun yang ada di Desa Molotabu kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Menang dusun terpencil ini bisa dikatakan desa yang terisolasi yang letaknya berada di tengah-tengah pegununggan.
Untuk akses ke dusun ini tidak bisa di akses menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4, hanya bisa diakses menggunakan jalan kaki selama 3 jam jauhnya atau 7 kilometer dari desa induk.
Bukan hanya jarak perjalanan yang cukup jauh untuk ke dusun tersebut namun medan yang dilewati cukup ekstrem dan sangat berbahaya. Tebing yang tinggi, lembah curam dan berlumpur hingga hutan belantara yang menjadi tantangan tersendiri untuk ke dusun tersebut.
Setibanya Di Dusun Waola, kami menemukan perkampungan sederhana yang hanya memiliki satu masjid saja dengan kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Masjid ini terlihat usang dari luar. Sementara di area dalam masjid, tembok-tembok sudah terlihat retak dan ubinnya juga belum ada. Ternyata masjid yang ada di dusun Waola di Tengah pegunungan Gorontalo belum rampung pembangunannya.
Toilet dan tempat Wudhu nya pun masih dalam angan. Menurut pengakuan warga setempat, terkadang Masjid ini juga dimasuki oleh hewan . Sungguh Miris.
Kepala Dusun Waolo, Podu Anton mengatakan warga yang mendiami dusun Waoyo mayoritas muslim dan berjumlah sebanyak 78 KK. Mereka bermata pencaharian sebagai petani jagung dengan rata-rata penghasilan Rp500 ribu perbulan.
Menurutnya, Masjid Al-Jawwal di Dusun ini belum bisa di gunakan secara maksimal. Sementara untuk melaksanakan shalat jumat dan ibadah hari raya, warga harus berjalan kaki selama 3 jam lamanya untuk menjangkau masjid terdekat.
“Masjidnya belum rampung pak, belum ada ubin dan kondisinya juga tidak layak. Fasilitas pendukung ibadah seperti karpet, sound system, dan Al-Qur’an juga kami belum punya. Sehingga tidak memungkinkan digunakan untuk aktifitas shalat Jum’at, “kata Podu.
Warga pun tak mampu untuk melanjutkan pembangunan Masjid tersebut karena penghasilan warga yang masih terbatas. Padahal, masjid ini satu-satunya harapan warga muslim di Dusun Waolo dan warga Dusun tetangga lainnya.
Warga sangat berharap uluran tangan para donator agar dapat membagun Masjid yang terbangkalai ini dapat digunakan kembali seperti Masjid pada umumnya.
“Saya pribadi dan juga masyarakat Dusun Waolo, sangat berharap dan sangat senang apabila masjid ini dapat di selesaikan. Kami juga berharap ada sahabat dan donator yang membantu untuk penyelesaian pembangaunan Masjid kami ini,” harap Podu.
Yuk Sobat, mari bersama bantu selesaikan pembangunan Masjid satu-satunya bagi warga muslim dusun Waolo di pelosok Gorontalo.