Mengapa kerajaan majapahit disebut juda sebagai kerajaan agraris dan maritim

Mengapa kerajaan majapahit disebut juda sebagai kerajaan agraris dan maritim

Jawaban pendek:

kerajaan Majapahit disebut juga sebagai kerajaan agraris dan maritim karena Majapahit menggabungkan kekuatan di bidang ekonomi dari bercocok tanam padi (agraris) dan penguasaan perdagangan rempah-rempah (maritim).

Jawaban panjang:

Kerajaan Majapahit beribukota di Trowulan, atau yang pada masa itu disebut Wilwatikta. Kota ini saat ini masuk wilayah kabupaten Mojokerto dan berada di wilayah aliran singai Brantas, sungai kedua terbesar di pulau Jawa. Lokasi ini juga dekat dengan muara sungai Bengawan Solo dan pertemuan antara selat Madura dan laut Jawa.

Lokasi tadi sangat strategis dan mendorong tumbuhnya Majapahit sebagai kekuatan agraris sekaligus militer.

Kekuatan agraris dalam artian, Majapahit memiliki sektor pertanian yang kuat karena menghasilkan padi dalam jumlah yang besar. Produksi padi ini dihasilkan di lembah sungai Brantas dan Solo yang sangat subur. Padi kemudian diangkut dengan kapal ke muara di dekat Trowulan.

Padi ini memungkinkan Majapahit untuk menghidupi warga dalam jumlah besar, yang bekerja di sektor selain pertanian, seperti pegawai kerajaan, prajurit, seniman dan pedagang.

Dengan padi ini pula Majapahit bisa membeli rempah-rempah dari Maluku. Dengan perdagangan surplus padi ini, Majapahit bisa berdagang rempah-rempah meski bukan wilayah penghasil.

Kendali atas perdagangan rempah-rempah ini merupakan faktor yang membuat Majapahit menjadi kekuatan maritim.

Kekuatan maritim Majapahit didukung lokasi Trowulan yang dekat pantai di jalur perdagangan yang ramai, yang menghubungkan Selat Malaka dan kepulauan Maluku.

Majapahit juga melancarkan berbagai ekspedisi ke pulau lain untuk meluaskan kekuasaan dan menjaga kendali atas jalur perdagangan ini.